Jakarta – Tumpek Landep adalah hari umat hindu melakukan puji syukur atas berkah yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati. Landep berarti tajam atau runcing. Pada hari Tumpek Ladep, diupacarai pusaka yang memiliki sifat tajam seperti keris dan benda-benda hasil cipta karsa manusia yang dapat mempermudah hidup. Sehingga perayaan ini sering dikenal sebagai hari untuk memohon ketajaman pikiran dan intelektual serta menghormati alat-alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk keris. Keris, sebagai salah satu simbol budaya dan spiritual di Bali, memiliki hubungan yang erat dengan Tumpek Landep.
Keris sebagai Simbol Ketajaman
- Alat Tajam dan Sakral:
- Keris adalah senjata tradisional yang terkenal dengan bilahnya yang tajam dan bentuknya yang khas. Dalam konteks Tumpek Landep, keris melambangkan ketajaman tidak hanya dalam hal fisik tetapi juga dalam hal mental dan spiritual. Ketajaman keris diibaratkan sebagai ketajaman pikiran dan kebijaksanaan yang diinginkan setiap individu.
- Simbol Kekuatan dan Perlindungan:
- Keris sering kali dianggap sebagai simbol kekuatan dan perlindungan dalam budaya Bali. Pada Tumpek Landep, keris dihormati dan diberi sesajen untuk memohon perlindungan dan keberkahan. Ini mencerminkan harapan agar ketajaman pikiran dan intelektual dapat memberikan perlindungan dan membawa kesejahteraan dalam kehidupan sehari-hari.
- Ketajaman sebagai Kekuatan Moral:
- Ketajaman keris juga bisa diartikan sebagai ketajaman moral dan etika. Dalam kehidupan sehari-hari, memiliki pikiran yang tajam juga berarti memiliki kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, serta membuat keputusan yang etis.
Keris merupakan bagian penting dari warisan budaya Bali dan identitas masyarakat Hindu di Bali. Melalui perayaan Tumpek Landep, umat Hindu menghormati warisan ini dan mengingat pentingnya menjaga tradisi sambil mengembangkan diri secara intelektual dan spiritual. Keris tidak hanya berfungsi sebagai senjata tetapi juga sebagai objek spiritual yang memiliki makna mendalam. Dalam Tumpek Landep, keris menjadi simbol keseimbangan antara fisik dan spiritual. Pikiran yang tajam harus diimbangi dengan kebijaksanaan spiritual agar dapat digunakan untuk kebaikan.
Sumber:
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti, Widya Lestari Ningsih. 2024. 6 Tumpek dalam Tradisi Masyarakat Hindu Bali. Diakses pada 23 April 2024 (online) https://www.kompas.com/stori/read/2024/04/23/130000279/6-tumpek-dalam-tradisi-masyarakat-hindu-bali?page=all.
